gravatar

Norman P.Tanner, S.J.: Konsili Konsili Gereja - Sebuah Sejarah Singkat


Judul Buku = Konsili Konsili Gereja - Sebuah Sejarah Singkat
Penulis = Norman P.Tanner, S.J.
(tulisan miring adalah dari penulis blog berdasar buku itu)

(Konsili yang diakui sebagai Konsili Ekumenis baik menurut Gereja Barat maupun Gereja Timur adalah 7 konsili pertama. Istilah “Konsili Ekumenis” sendiri secara sederhana diartikan sebagai konsili yang mewakili seluruh Gereja tanpa melibatkan para rasul. Munculnya istilah ini untuk membedakannya dengan konsili-konsili lain yang lebih kecil lingkup nya, misalnya konsili2 lokal, juga dengan pertemuan yg dilakukan para rasul, misalnya “Konsili” Yerusalem oleh para rasul sebagaimana yang disebutkan dalam Bab 15 Kisah Para Rasul dan peristiwa Pentakosta.- rangkuman pen)


...(hal. 27)...
BAB SATU
Pada umumnya ada tujuh konsili yang diakui sebagai konsili ekumenis baik oleh Gereja Timur maupun oleh Gereja Barat karena konsili-konsili itu diadakan sebelum terjadi skisma dua Gereja Abad 11, yakni Konsili Nicaea I pada tahun 325, Konsili Konstatinopel I pada tahun 381, Konsili Efesus pada tahun 431, Konsili Kanseldon pada tahun 451, Konsili Konstantinopel II pada tahun 553, Konsili Konstatinopel III pada tahun 680-681, dan Konsili Nicaea pada tahun 787. Konsili-konsili ini kerap kali dibicarakan sebagai tujuh konsili Gereja Utuh Tak Terpecah dan menduduki tempat istimewa dalam tradisi kristiani.


(Setelah menjelaskan dengan lebih terperinci tentang Peserta dan Prosedur Tujuh Konsili Pertama itu,-pen)
... (hal.31)...
Ini mengingatkan kita bahwa daya dorong utama di belakang konsili-konsili perdana adalah Gereja Timur. Sumbangan paling besar berikutnya berasal dari Gereja Afrika, yang berpuiat pada takhta Aleksandria, baik dari segi jumlah maupun dari segi pentingnya perdebatan-perdebatan. Perannya baik di Konsili Nicaea I maupun di Konsili Efesus menentukan, dan menentukan acara untuk beberapa konsili lainnya. Sumbangan Gereja Barat, paling sedikit (paling tidak–penulis blog) hingga Konsili Kanseldon pada tahun 451, kecil. Butir ini penting karena agama Kristiani dewasa ini kerap kali dikritik lantaran terlalu condong ke barat, pengekspor Eropa Barat ke dunia luas. Namun, untuk sepertiga pertama dari sejarahnya, sumbangan yang paling menentukan, paling sedikit (paling tidak –pen) ditinjau dari konsili-konsili, berasal dari Asia dan Afrika.

(bahasa yang banyak digunakan sebagai wahana debat dan untuk meng-undang-kan semua dekret adalah bahasa Yunani. Bahasa Latin hanya memainkan peran kecil – rangkuman)

Tentang Penulis:
Norman P. Tanner lahir di Inggris pada tahun 1943. Ia kemudian masuk Serikat Jesus di Inggris pada tahun 1961, lalu belajar sejarah Gereja di universitas Oxford, Inggris dan belajar teologi di Universitas Gregoriana, Roma. Ia mengajar Sejarah Gereja dan Konsili-konsili Gereja di Universitas Oxford dan Universitas London serta berbagai pusat studi teologi di seluruh dunia. Selama beberapa bulan di tahun 2001 tokoh internasional ini memberi kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Popular Posts